Detail Berita

- 2025-07-02 01:25:17
- By Biro Humas
Webinar Korpri ke 118: ASN Sebagai Arsitek Perubahan Untuk Merancang Kebijakan Publik dan Daerah
Setjen DPKN, Selasa (1/7/2025). ASN Indonesia bukan hanya birokrat teknis, tetapi harus tampil sebagai Arsitek kebijakan yang strategis dan berdampak. Hal ini mengemuka dalam Webinar Korpri Menyapa ASN Seri ke-118 bertajuk “Amazing ASN, Amazing Nation (3): ASN Designer Kebijakan Publik” yang digelar oleh Dewan Pengurus Korpri Nasional (Selasa,1/7).
Menghadirkan tokoh penting nasional, webinar ini dibuka secara resmi oleh Ketua Umum DP Korpri Nasional DPKN) sekaligus Kepala BKN, Prof. Dr. Zudan Arif Fakrulloh, S.H., M.H., serta menghadirkan dua narasumber, Ketua Komisi II DPR RI, Dr. H. M. Rifqinizamy Karsayuda, S.H., M.H., dan Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta, Dr. H. Marullah Matali, Lc., M.Ag. Acara dipandu dinamis oleh Duta Korpri 2024 Provinsi Banten.
Dalam keynotenya, Prof. Zudan menyampaikan bahwa pentingnya peningkatan kualitas SDM ASN, dalam menyusun kebijakan yang sinergis dengan program strategis nasional. “ASN bukan sekadar pelaksana, tetapi perancang masa depan bangsa. Kita butuh ASN yang produktif, visioner, dan hadir di tengah masyarakat,” ujarnya.
Sebagai narasumber pertama, Dr. Rifqi Karsayuda menyoroti tantangan berat yang dihadapi ASN, mulai dari mutu layanan publik yang masih lemah, intervensi politik, hingga minimnya zona integritas di daerah. Ia menegaskan bahwa ASN harus menjalani transformasi total, dengan mengedepankan digitalisasi sistem kerja, inovasi dalam pelayanan, dan kolaborasi lintas sektor.
“ASN jangan lagi sekadar operator. Mereka harus jadi aktor utama dalam menyusun dan mengeksekusi kebijakan. Berani berpikir kritis, berani melakukan perubahan,” kata legislator dari Komisi II ini.
Dr. Rifqi juga menekankan pentingnya sistem merit dalam mutasi dan rotasi ASN, serta peran BKN sebagai wasit profesionalisme dan keadilan karier ASN.
Dr. Rifqi menutup paparannya dengan tiga kata kunci untuk ASN masa depan: Digitalisasi, Inovasi, dan Kolaborasi. “Tanpa itu, ASN akan tertinggal oleh kemajuan zaman,” tegasnya.
Sementara itu, Dr. Marullah Matali membawakan perspektif daerah dengan lugas. Dalam paparannya, ia mengingatkan bahwa perumusan kebijakan di tingkat lokal harus berbasis data dan fakta lapangan, bukan asumsi. “Setiap wilayah punya tantangan khas. Di Jakarta misalnya, isu banjir, air bersih, dan penurunan tanah harus dijawab dengan kebijakan yang presisi,” ujarnya.
Ia mengungkap bahwa Pemprov DKI kini tengah menerapkan manajemen talenta dan sistem merit, dengan tiga jalur pengembangan karier ASN: horizontal, vertikal, dan diagonal. ASN tidak lagi dikembangkan secara seragam, tapi disesuaikan dengan potensi, kompetensi, dan kinerja masing-masing.
“ASN bukan hanya pelaksana. Mereka harus jadi motor perubahan, agen inovasi, dan penyambung antara kebijakan dan kebutuhan riil masyarakat,” pungkas Marullah.
Melalui gelaran ini, Korpri Nasional terus memperkuat posisi ASN sebagai arsitek kebijakan yang solutif dan progresif, baik di tingkat pusat maupun daerah. Dengan semangat digitalisasi, inovasi, dan kolaborasi, ASN diharapkan menjadi lokomotif perubahan demi kemajuan bangsa.
Acara yang diadakan oleh DPKN ini diikuti lebih dari 1.000 peserta melalui Zoom dan disaksikan oleh lebih dari 14.924 viewers dan terus meningkat melalui YouTube.
Share:

Biro Humas
Korps Pegawai Republik Indonesia sebagai satu-satunya wadah bagi Pegawai Republik Indonesia selalu berupaya terus menerus dalam menumbuhkan fungsinya sebagai perekat dan pemersatu bangsa, menjaga netralitas, dan hanya berkomitmen tegak lurus terhadap kepentingan bangsa dan negara.