Detail Berita

- 2025-09-12 22:23:59
- By Biro Humas
Webinar KORPRI #128 : ASN Kreatif-Inovatif Jadi Garda Terdepan Perubahan
Setjen DPKN, Jum’at (12/9/2025) — Dalam rangka memotivasi Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk terus berinovasi serta menunjukkan peran sentralnya dalam mewujudkan Asta Cita Pemerintahan Prabowo, Dewan Pengurus Korpri Nasional kembali menggelar Webinar Korpri Menyapa ASN Seri ke-128 dengan tema “Amazing ASN, Amazing Nation (13): ASN Kreatif, Inovatif”.
Webinar mingguan ini menghadirkan Wakil Ketua Umum Dewan Pengurus Korpri Nasional, Dr. Ir. Bima Haria Wibisana, MSIS, serta dua narasumber inspiratif, yaitu Ahmad Nasir Ginanjar, Penyuluh Pertanian Kabupaten Garut, dan I Putu Eka Merthawan, Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Badung. Acara dipandu oleh Duta Korpri 2024, Amelia Debora Meliala, S.I.Kom., M.Si.
Dalam sambutannya, Bima Haria menegaskan bahwa perubahan besar tengah berlangsung di berbagai bidang teknologi, sosial, ekonomi, lingkungan, hingga budaya. Kondisi ini menuntut ASN untuk lebih adaptif, transparan, dan melayani masyarakat dengan hati.
“Birokrasi tidak boleh lagi berjalan lambat. Publik menuntut pelayanan cepat, sederhana, dan inovatif. Karena itu, KORPRI harus menjadi garda terdepan perubahan,” tegasnya.
Menurutnya, inovasi adalah keharusan, bukan pilihan. Inovasi bisa lahir dari siapa saja: guru, tenaga kesehatan, kepala desa, hingga ASN di pelosok. Ia menutup sambutannya dengan ajakan agar webinar ini menjadi ruang berbagi inspirasi sekaligus mengobarkan semangat kolektif ASN untuk membangun birokrasi yang dipercaya, relevan, dan bermanfaat bagi bangsa.
Mengawali sesi narasumber, Ahmad Nasir Ginanjar menekankan pentingnya peran ASN pertanian dalam mendukung Asta Cita ke-4, yaitu kedaulatan pangan, energi, dan lingkungan hidup.
Ia memaparkan berbagai inovasi teknologi tepat guna, seperti mesin penggiling padi portable berbahan bakar gas, mesin pemipil jagung auto size, mesin chopper, fermentor, biodigester, spinner, serta alat irisan umbi dan tempe. Selain itu, ia juga mengembangkan ekonomi sirkular hijau berbasis limbah jagung dan kotoran sapi untuk menghasilkan pakan, pupuk organik, biogas, hingga energi listrik.
“Inovasi tidak hanya teknologi, tetapi juga kelembagaan. Saya membentuk Komunitas Petani Ngulik dan mengembangkan kanal digital seperti YouTube Obatan TV dan podcast pertanian, agar petani bisa lebih dihargai dan didukung,” jelasnya.
Ahmad menutup paparannya dengan pesan bahwa petani sejatinya telah bersedekah oksigen dan pangan bagi bangsa. Karena itu, ASN harus memuliakan petani dan menjadi insan yang bermanfaat bagi sesama.
Narasumber kedua, I Putu Eka Merthawan, berbagi pengalaman inovasi di Kabupaten Badung yang berfokus pada lingkungan dan ketenagakerjaan.
Di bidang lingkungan, ia menginisiasi GELATIK (Gerakan Berkelanjutan Anti Sampah Plastik), GOTIK (Go-jek Sampah Plastik), dan BATIK (Badung Anti Kantong Plastik). Inovasi ini telah direplikasi di 37 daerah di Indonesia, menjadi rujukan internasional (Hongkong dan Jepang), serta menjaga citra Bali sebagai destinasi wisata dunia.
Di bidang ketenagakerjaan, ia meluncurkan UCOK (Universal Coverage Ketenagakerjaan) yang kemudian dikembangkan menjadi BAPERAN (Badung Peduli Tenaga Kerja Rentan). Program ini memberikan subsidi iuran BPJS Ketenagakerjaan bagi 30.000 pekerja rentan, terutama pemulung dan tenaga kerja lingkungan, dengan target 150.000 pekerja pada tahun 2030.
“Menjaga lingkungan bukan hanya tugas pemerintah, tetapi tanggung jawab setiap individu. Dengan inovasi sederhana tapi berkelanjutan, sampah bisa berubah dari musibah menjadi berkah,” ujarnya.
Webinar berlangsung interaktif dan sukses, diikuti lebih dari 1.000 peserta melalui Zoom serta disaksikan lebih dari 8.200 pemirsa melalui kanal YouTube Korpri Nasional.
Share:

Biro Humas
Korps Pegawai Republik Indonesia sebagai satu-satunya wadah bagi Pegawai Republik Indonesia selalu berupaya terus menerus dalam menumbuhkan fungsinya sebagai perekat dan pemersatu bangsa, menjaga netralitas, dan hanya berkomitmen tegak lurus terhadap kepentingan bangsa dan negara.