Detail Berita

- 2025-06-11 13:55:09
- By Biro Humas
Prof Zudan Ketum Korpri: Toleransi dan Kerukunan Modal Dasar Memajukan Indonesia
HUMAS SETJEN DPKN Rabu (11/6/2025) – Ketua Umum KORPRI Nasional Prof. Dr. Zudan Arif Fakrulloh, SH, MH menyapa seluruh rekan-rekan KORPRI dalam penyelenggaraan Webinar KORPRI Menyapa ASN seri ke 115 yang mengangkat tema: “Membumikan Nilai-nilai Pancasila dalam Birokrasi Indonesia”. Semoga rekan-rekan KORPRI dalam keadaan sehat dan bisa berkarya demi bangsa Indonesia tercinta dan bersama-sama menjaga nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sosial dan birokrasi.
Hadir dalam acara webinar narasumber Dr. Tonny Agung Arifianto, SE, MAB (Sekretaris Utama Badan Pembinaan Ideologi Pancasila/BPIP), Dr. Bahtiar Baharuddin, M.Si (Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri) dan dimoderatori oleh Fitri Kartikasari, (Duta Korpri 2024 Bawaslu). Acara yang diadakan oleh Dewan Pengurus KORPRI Nasional ini diikuti lebih dari 1.000 peserta melalui Zoom dan terus meningkat lebih dari 11.081 viewers melalui YouTube.
Dalam Sambutannya Prof Zudan menyampaikan 4,8 juta ASN sebagai mesin penggerak birokrasi dapat mengendalikan atau menggerakkan negara karena para ASN sebagai pengelola pemerintahan bersama-sama dengan Presiden, Menteri, Gubernur dan Walikota serta mengeksekusi program kegiatan.
Menurut Zudan, ASN memiliki peran besar dalam memajukan negara. Hal ini tidak terlepas dari Ideologi Negara yaitu Pancasila. Nilai-nilai Pancasila sudah diyakini dan terbukti bisa menjaga Indonesia dan memberikan toleransi kekuatan yang sangat besar agar negara tetap terjaga. Zudan menekankan apabila Pancasila ingin terbumikan ke nilai-nilai birokrasi, maka ideologi negara harus dapat menjaga toleransi, menjaga kerukunan, dan terus membumikan nilai-nilai Ke-Tuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Demokrasi dan nilai Keadilan sosial dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, ujar Zudan.
Prof Zudan menegaskan bahwa Pancasila harus dijaga dan tidak boleh diganti. Ia mengajak seluruh ASN untuk bangga sebagai “Amazing ASN”, “Amazing Nation”, bangga sebagai bangsa Indonesia yang tetap utuh 80 tahun, bahkan ribuan tahun yang cinta tanah air, menjaga nilai kebersamaan, dan menjadi pelopor dalam menumbuhkan semangat Pancasila di tengah tantangan zaman. “Kalau kita mencintai Indonesia, maka kita harus mencintai seluruh rakyatnya—dari Papua, Kalimantan, Sulawesi, hingga Sumatera dan seluruh pelosok negeri. Kita satu bangsa, satu tanah air,” pungkasnya.
Dr. Tonny, menyampaikan Pancasila bukan sekadar simbol atau jargon. Ia adalah panduan etika, dasar negara, sekaligus fondasi karakter bangsa. ASN harus menjadi garda terdepan dalam menghidupkan nilai-nilai Pancasila dalam pelayanan publik, dan bukan hanya pelaksana regulasi, tetapi juga role model dalam menanamkan nilai kebangsaan di tengah masyarakat,” ujarnya.
Dr. Bahtiar mendorong ASN harus mampu menjadi teladan di masyarakat, menjaga keutuhan bangsa, dan membangun kepercayaan publik. Itu hanya bisa dilakukan jika Pancasila benar-benar hidup dalam tindakan sehari-hari, ASN tidak hanya memahami Pancasila, tetapi juga mengamalkannya secara nyata, terutama dalam menghadapi tantangan Society 5.0 yang tidak hanya digital, tetapi juga ideologis dan sosial,” ujarnya.
Share:

Biro Humas
Korps Pegawai Republik Indonesia sebagai satu-satunya wadah bagi Pegawai Republik Indonesia selalu berupaya terus menerus dalam menumbuhkan fungsinya sebagai perekat dan pemersatu bangsa, menjaga netralitas, dan hanya berkomitmen tegak lurus terhadap kepentingan bangsa dan negara.