KORPRI Kota Yogyakarta Luncurkan Program KYOS Batch I untuk Kesejahteraan Anggota
Setjen DPKN - Yogyakarta, Dewan Pengurus KORPRI Kota Yogyakarta resmi memulai Program KORPRI Young Entrepreneur School (KYOS) Batch I pada Kamis (20/2/2025) di Sekretariat KORPRI Kota Yogyakarta. Program ini untuk mempersiapkan penciptaan wirausahawan baru yang mandiri, berkualitas, bersaing, kreatif, inovasi dan modern. Program ini diikuti oleh 13 anggota KORPRI yang telah lolos seleksi ketat dan berkomitmen penuh untuk mengikuti pendampingan usaha selama enam bulan ke depan.
Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta sekaligus Ketua Dewan Pengurus KORPRI Kota Yogyakarta, Aman Yuriadijaya, menegaskan bahwa program ini merupakan langkah konkret untuk meningkatkan kesejahteraan anggota KORPRI, baik secara lahir maupun batin. “Kami ingin membangun ekosistem bisnis yang kuat bagi anggota KORPRI, agar mereka tidak hanya sukses dalam tugas sebagai ASN, tetapi juga memiliki peluang ekonomi yang lebih luas,” ungkap Aman dalam sambutannya.
Program KYOS dirancang untuk memberikan pendampingan intensif bagi anggota KORPRI yang ingin memulai atau mengembangkan usaha mereka secara berkelanjutan. Para peserta akan mendapatkan pelatihan dalam berbagai aspek bisnis, mulai dari perencanaan usaha, pemasaran, hingga manajemen keuangan.
Ketua Umum Dewan Pengurus KORPRI Nasional, Prof. Dr. Zudan Arif Fakrulloh, SH., MH., turut memberikan apresiasi atas inisiatif KORPRI Kota Yogyakarta atas peluncuran program ini. Menurutnya, KYOS merupakan langkah strategis dalam meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian ekonomi anggota KORPRI.
“Program seperti KYOS ini sejalan dengan visi KORPRI untuk memberdayakan anggota dalam berbagai aspek, termasuk pengembangan usaha. Langkah KORPRI Kota Yogyakarta patut dijadikan contoh bagi daerah lain,” ujar Zudan lebih lanjut
Dengan adanya program KYOS Batch I, diharapkan anggota KORPRI yang mengikuti pelatihan ini dapat mengembangkan usaha mereka secara profesional dan berkontribusi lebih besar dalam perekonomian lokal. Program ini juga diharapkan menjadi model bagi pengembangan program serupa di berbagai daerah lain.
