Detail Berita
- 2024-11-07 16:33:52
- By Biro Humas
Ketat, Kompetisi Adzan dan Khutbah Jumat di MTQ Korpri VII Nasional-Palangka Raya
HUMAS SETJEN DPKN - Kompetisi kafilah seluruh daerah dan kementerian serta lembaga untuk mendapatkan posisi terbaik dan demi mengharumkan nama daerah dan lembaganya di ajang Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) VII Korpri Tingkat Nasional di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah terus berlangsung.
Salah satu cabang yang dilombakan dalam babak penyisihan tersebut lomba Khutbah Jumat dan Adzan yang berlangsung di Aula Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Perkimtan) Provinsi Kalimantan Tengah, Selasa-Kamis (5-7/11/2024.
Cabang Khutbah Jumat ini total diikuti 54 peserta dan adzan sebanyak 66 peserta. Mereka memperebutkan Juara 1-2 dan 3, serta juara harapan 1-2 dan 3 di babak final pada Jumat (8/11/2024).
Sejumlah peserta yang tampil dalam lomba tersebut berusaha maksimal untuk dapat menjadi juara, salah satunya Khairul Atqia dari Kafilah Kalimantan Tengah.
Menurutnya Cabang Lomba Khutbah Jumat kali ini kompetisinya sangat ketat. Apalagi sepengetahuannya terdapat sejumlah peserta yang sangat berpengalaman dari Kementerian Agama RI yang sebenarnya pernah meraih juara di kategori Dakwah di MTQ Korpri sebelumnya, namun tahun ini dia berpindah ke cabang lomba Khutbah.
“Tapi saya tidak gentar akan ketatnya kompetisi dan akan berusaha tampil maksimal untuk dapat memberikan yang terbaik bagi Kalimantan Tengah. Berkat doa dan dukungan dari Masyarakat Bumi Tambun Bungai," tuturnya.
Di tempat yang sama, Ofisial Kafilah Kementerian Sosial Laode Taufik Nuryadin, merasa pihaknya tanpa beban dalam mengikuti kompetisi MTQ VII Korpri Nasional ini.
"Saya membawa 7 peserta, didampingi 5 ofisial antara lain mengikuti Cabang Lomba Adzan dan Hifdzil Al Quran yang diikuti peserta, keduanya penyandang diasabilitas. Kami tidak memasang target harus menang. Sebab kemenangan sudah ditentukan di Lauhul Mahfudz," kata Taufik yang juga menjabat Sekretaris DP Korpri Kemensos.
Share:
Biro Humas
Korps Pegawai Republik Indonesia sebagai satu-satunya wadah bagi Pegawai Republik Indonesia selalu berupaya terus menerus dalam menumbuhkan fungsinya sebagai perekat dan pemersatu bangsa, menjaga netralitas, dan hanya berkomitmen tegak lurus terhadap kepentingan bangsa dan negara.