Detail Berita

- 2025-07-16 23:14:19
- By Biro Humas
88.676 CPNS dan PPPK Kemenag Jalani Latsar dan Orientasi, Prof. Zudan: βJadikan Amanah Ini Ladang Amal dan Bukti Integritas!β
Setjen DPKN, Rabu (16/7/2025) — Kementerian Agama kembali mencetak sejarah dalam pembinaan Aparatur Sipil Negara (ASN). Melalui Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan SDM (BMBPSDM), Kemenag resmi membuka Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS dan Orientasi PPPK Tahun 2025, mengusung semangat SMaRT ASN, Semangat Melayani, Responsif, dan Terpercaya.
Kegiatan pembukaan berlangsung secara hybrid dari Auditorium HM Rasjidi, Kantor Pusat Kemenag, Jakarta, Senin (14/7/2025), dan diikuti secara daring oleh puluhan ribu ASN baru dari seluruh penjuru Indonesia.
Tercatat sebanyak 88.676 ASN baru mengikuti kegiatan ini, terdiri dari 17.221 CPNS (260 klasikal dan 16.961 daring) serta 71.455 PPPK yang seluruhnya mengikuti pelatihan secara daring. Para peserta tersebar di berbagai satuan kerja, mulai dari kantor pusat dan daerah, Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN), balai/loka diklat, hingga asrama haji.
Kepala BMBPSDM, Prof. Dr. Muhammad Ali Ramdhani, S.TP., M.T, menegaskan pentingnya pembentukan karakter ASN sejak dini.
“Menjadi ASN bukan sekadar profesi, ini adalah amanah dari negara. Melayani umat dan bangsa harus dilakukan dengan sepenuh hati, cinta, dan kejujuran tanpa kompromi,” ujarnya.
Pelatihan dasar CPNS tahun ini menggunakan metode Blended Learning berbasis platform MOOC, sedangkan orientasi PPPK dijadwalkan berlangsung dari 18 Agustus hingga 10 Oktober 2025 secara daring penuh. Materi pelatihan mencakup bela negara, nilai dasar ASN, pembinaan karakter, dan kontribusi ASN dalam mendukung transformasi menuju SMART Government.
Kepala BKN sekaligus Ketua Umum Dewan Pengurus Korpri Nasional, Prof. Dr. Zudan Arif Fakrulloh, SH, MH, turut hadir memberikan apresiasi atas pencapaian Kemenag yang berhasil mengangkat ASN dalam jumlah besar.
“Menerbitkan 88.676 SK ASN bukanlah pekerjaan ringan. Ini wujud nyata dari kerja kolektif yang solid di lingkungan Kemenag. Saya memberikan penghargaan setinggi-tingginya atas capaian luar biasa ini,” ujarnya. Ia menekankan pentingnya komunikasi kinerja yang akuntabel.
“Pekerjaan besar jangan sampai terdengar kecil, dan pekerjaan kecil jangan dibesar-besarkan. ASN harus membangun narasi kinerja yang jujur, terukur, dan berdampak bagi masyarakat,” tegasnya.
Prof. Zudan juga menyoroti peran vital ASN Kemenag dalam menjaga kerukunan umat beragama. “Indonesia tidak seperti India dan Pakistan yang pecah karena agama. Kerukunan di Indonesia adalah buah kerja nyata ASN Kemenag. Ini perlu terus dikomunikasikan kepada publik sebagai bentuk diplomasi sosial,” tambahnya.
Sebagai bagian dari reformasi birokrasi, Prof. Zudan memperkenalkan platform MyASN dan enam kebijakan baru BKN yang mendukung kemudahan karier ASN, yaitu:
- Kemudahan pencantuman gelar
- Uji kompetensi Jabatan Fungsional (JF) setiap bulan
- Pencantuman gelar profesi
- Kesempatan naik pangkat melebihi pimpinan
- Pendelegasian kewenangan
- BKN tidak lagi menjadi anggota Tim Pansel JPT instansi.
Menteri Agama RI, Prof. Dr. Nasarudin Umar, M.A., turut mengapresiasi sinergi antara Kemenag dan BKN dalam penguatan sistem kepegawaian. Ia mendorong ASN untuk memanfaatkan kemudahan layanan tersebut secara bertanggung jawab.
“ASN Kemenag harus jadi teladan. Dengan semangat Kerja Cerdas, Kerja Keras, dan Kerja Tuntas, mari kita lahirkan birokrat yang kompeten, berakhlak, adaptif, dan kolaboratif. Negara menanti kontribusi nyata dari kalian semua,” ujarnya.
Sebagai Ketua Umum Dewan Pengurus Korpri Nasional, Prof. Zudan memberikan pesan khusus kepada seluruh ASN yang juga anggota Korpri: “Saya ingin mengingatkan bahwa pengabdian sebagai ASN adalah bentuk ibadah. Kerjakan setiap tugas dengan niat baik, karena itulah yang akan menjadi ladang amal dan sumber keberkahan."
Share:

Biro Humas
Korps Pegawai Republik Indonesia sebagai satu-satunya wadah bagi Pegawai Republik Indonesia selalu berupaya terus menerus dalam menumbuhkan fungsinya sebagai perekat dan pemersatu bangsa, menjaga netralitas, dan hanya berkomitmen tegak lurus terhadap kepentingan bangsa dan negara.