Detail Berita

- 2025-07-11 13:06:33
- By Biro Humas
Orasi Ilmiah Waketum KORPRI Dr. Bima Haria Wibisana : ASN Unggul di Era Digital Harus Adaptif, Cerdas, dan Visioner
Setjen DPKN, Serang, 10 Juli 2025 – Dunia yang terus berubah secara cepat menuntut Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk terus beradaptasi dan meningkatkan kapasitas diri. Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Dewan Pengurus KORPRI Nasional, Dr. Bima Haria Wibisana, MSIS, dalam orasi ilmiah bertajuk "ASN Unggul di Era Digital" yang diselenggarakan di Gedung Rektorat Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Banten, pada Kamis (10/7) sekaligus diawali dengan pengukuhan DP KORPRI Untirta. Kegiatan ini dihadiri oleh Rektor, jajaran civitas akademika, serta peserta dari berbagai daerah secara daring.
Dalam orasinya, Dr. Bima membuka dengan refleksi mendalam mengenai perubahan sebagai keniscayaan hidup. "Dunia pernah musnah lima kali dan terakhir dalam 200 juta tahun yang lalu. Bahkan sel-sel dalam tubuh manusia pun mati setiap empat hari. Maka jangan kaget jika pekerjaan, teknologi, bahkan cara hidup kita berubah cepat,” ujarnya.
Ia mengajak peserta membayangkan transformasi yang sudah terjadi. "Bayangkan saja, dulu kita butuh surat, telepon rumah, kamera tustel, koran, dan peta. Kini, semua cukup lewat satu perangkat: ponsel," katanya.
Dr. Bima menekankan bahwa menjelang tahun 2050, tantangan global akan semakin kompleks: kebutuhan pangan meningkat 70 persen, kebutuhan energi mengarah ke sumber terbarukan seperti panel surya dan mikrohidro, transportasi akan didominasi drone, dan bahkan beberapa profesi seperti guru atau pelayan dapat digantikan oleh robot dan kecerdasan buatan.
Dengan nada serius, ia juga memaparkan sejumlah data yang menunjukkan kondisi Indonesia saat ini. "Efektivitas pemerintahan kita masih rendah. Indeks daya saing global kita di posisi ke-50, dan indeks inovasi global juga belum membanggakan,” ungkapnya.
Ia juga menggarisbawahi paradoks yang dialami bangsa ini. “Potensi kemakmuran kita nomor lima di dunia, tapi indeks kemakmuran kita malah nomor 69. Ini jadi tamparan keras bagi kita semua,” tegas mantan Deputy BRR tersebut.
Dr. Bima juga mengulas tantangan triple disruption yang melanda ASN dan dunia kerja: revolusi industri 4.0, perubahan karakter generasi milenial, dan lompatan kuantum akibat pandemi COVID-19 yang mendorong kita ke arah Society 5.0.
“Dunia ini sudah VUCA – volatile, uncertain, complex, ambiguous. Tapi kita harus melawannya dengan VUCA baru: vision, understanding, clarity, awareness,” jelasnya.
Menurut mantan Kepala BKN ini, organisasi juga telah bergeser: dari struktur datar (flat) ke struktur digital. “Pekerjaan, tempat kerja, dan pekerja semuanya berubah. ASN harus dibekali dengan general skills seperti kolaborasi, pemecahan masalah, dan literasi digital,” katanya.
Menutup orasinya, ia menegaskan bahwa KORPRI saat ini harus memainkan tiga peran penting secara bersamaan. “KORPRI adalah entitas politik, entitas profesional, dan entitas kesejahteraan. Ketiganya harus diperkuat agar ASN tidak hanya siap menghadapi masa depan, tetapi juga berkontribusi langsung dalam membentuknya,” pungkasnya.
Share:

Biro Humas
Korps Pegawai Republik Indonesia sebagai satu-satunya wadah bagi Pegawai Republik Indonesia selalu berupaya terus menerus dalam menumbuhkan fungsinya sebagai perekat dan pemersatu bangsa, menjaga netralitas, dan hanya berkomitmen tegak lurus terhadap kepentingan bangsa dan negara.