Detail Berita
- 2024-11-04 18:19:02
- By Biro Humas
Pembukaan MTQ Kopri VII Nasional di Palangkaraya Berlangsung Meriah, Ada Tarian Kolaborasi Dayak-Islami hingga Hadad Alwi
HUMAS SETJEN DPKN - Pembukaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Korpri VII Tingkat Nasional di Kalimantan Tengah (Kalteng) berlangsung megah dan meriah, Senin (4/11/2024).
Acara yang diselenggarakan di halaman Kantor Gubernur Kalteng ini dihadiri langsung oleh Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka yang secara simbolis membuka acara dengan menabuh gendang Katambung, alat musik khas Dayak.
Pada kesempatan tersebut, Gibran tidak memberikan sambutan resmi. Sebaliknya, ia memilih simbolisasi dengan menabuh Katambung sebagai tanda pembukaan MTQ.
Ribuan masyarakat yang telah menunggu antusias di depan gerbang Kantor Gubernur pun akhirnya diizinkan masuk untuk menyaksikan pembukaan.
Pembukaan MTQ Korpri VII ini dimeriahkan oleh penampilan habsyi dari Grup Al Fakhirah, Polda Kalteng, yang mengiringi kehadiran para tamu undangan. Namun, yang paling menyedot perhatian adalah tari massal yang menggambarkan rasa syukur dan keharmonisan masyarakat Kalteng dalam keberagaman.
"Tarian massal ini menunjukkan bahwa budaya dan agama bisa berjalan berdampingan dengan indah," ungkap Sugianto Sabran, Gubernur Kalimantan Tengah, dalam sambutannya.
"Islam di Kalimantan Tengah memperkaya dan memperindah budaya lokal. Inilah salah satu nilai yang ingin kita tunjukkan kepada seluruh peserta MTQ," tambahnya.
Tari massal tersebut, yang menggabungkan gerak tari tradisional Dayak dan Islami, juga mengandung pesan bahwa Islam adalah agama yang mengajarkan kedamaian bagi semua makhluk.
“Islam itu rahmatan lil alamin, menjadi berkah bagi alam dan manusia. Melalui MTQ ini, kita mengingatkan pentingnya nilai-nilai Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari, khususnya bagi ASN yang hadir sebagai peserta,” ujar Sugianto.
Sugianto Sabran juga menegaskan bahwa MTQ Korpri ini bukan sekadar kompetisi, tetapi juga wadah untuk menjalin silaturahmi antar-ASN dari seluruh Indonesia serta memperkenalkan kebudayaan Kalimantan Tengah yang kaya dan beragam.
"Kalteng dikenal dengan Bumi Tambun Bungai yang menjunjung tinggi keberagaman. MTQ ini memberikan kesempatan bagi Kalteng untuk memperlihatkan kekayaan budaya kami kepada kafilah dari seluruh Indonesia," ujar Sugianto.
Ia juga berharap acara ini dapat memberikan dampak positif bagi pariwisata dan ekonomi Kalteng. Menurut Sugianto, penyelenggaraan MTQ Korpri kali ini adalah bukti bahwa ASN di Indonesia harus mampu menyeimbangkan profesionalitas dengan nilai religius.
Ia menyebutkan bahwa kegiatan seperti ini sangat penting untuk membentuk karakter ASN yang tidak hanya pintar secara intelektual, tetapi juga kuat secara spiritual.
"Saya berharap ASN di Kalteng dan seluruh Indonesia dapat mengimplementasikan nilai-nilai Al-Quran dalam melayani masyarakat. Dengan begitu, birokrasi kita akan lebih berintegritas dan terpercaya," tuturnya.
MTQ Korpri VII Tingkat Nasional ini diikuti oleh sekitar 1.700 peserta yang terdiri dari ASN dan pejabat daerah dari 89 kafilah, meliputi 35 kafilah pemerintah provinsi serta 54 kafilah dari berbagai kementerian dan lembaga.
Ketua Dewan Korpri Nasional, Zudan Arif Fakhrulloh, menekankan pentingnya penyelenggaraan MTQ sebagai ajang untuk menanamkan nilai-nilai keagamaan dan akhlak mulia di kalangan ASN.
"ASN adalah pengelola ribuan triliun uang negara. Untuk itu, ASN harus memiliki jiwa Qur’ani, bukan hanya dalam kehidupan sehari-hari tetapi juga dalam menjalankan tugas birokrasi," ujar Zudan.
"Ini sudah kali kelima saya mengadakan MTQ Korpri, dan setiap kali, kami selalu berupaya mengingatkan pentingnya akhlak yang baik," tambahnya.
Zudan mengharapkan MTQ ini bisa menjadi ajang pembinaan mental dan spiritual ASN agar memiliki integritas tinggi serta mampu menjalankan tugas dengan tanggung jawab.
"ASN yang berjiwa Qur'ani adalah ASN yang tidak hanya profesional, tetapi juga memiliki komitmen moral dalam mengelola amanah negara," tandasnya.
Tidak hanya itu, MTQ Korpri ini juga menjadi ajang untuk mempererat ukhuwah Islamiyah, mempromosikan nilai-nilai religius dan kultural, serta memperkuat toleransi antaragama. Para kafilah dari berbagai daerah Indonesia yang hadir, terlihat antusias mengikuti seluruh rangkaian acara.
Setelah rangkaian pembukaan yang penuh warna, Hadad Alwi, musisi islami kenamaan, tampil sebagai penutup. Lagu-lagu islami yang dibawakan Hadad Alwi seperti Tombo Ati dan Shalawat Badar membawa suasana penuh hikmat di tengah para penonton yang sudah menanti-nanti penampilannya.
Penampilan Hadad Alwi di panggung utama berhasil menarik perhatian tidak hanya para kafilah peserta, tetapi juga masyarakat yang hadir di lokasi.
Ribuan penonton terlihat antusias menyanyikan lagu-lagu yang dibawakan bersama Hadad Alwi. Beberapa bahkan merekam momen tersebut dengan ponsel mereka, menunjukkan tingginya antusiasme terhadap acara pembukaan MTQ Korpri di Kalteng.
MTQ Korpri VII kali ini juga menjadi sejarah sebagai penyelenggaraan pertama yang diadakan di Pulau Kalimantan. Dalam ajang ini, terdapat sembilan kategori lomba yang dilombakan, termasuk Tilawah, Tartil, Hifzh (hafalan Al-Quran), Dakwah, Khat (seni kaligrafi Al-Quran), Khutbah Jumat dengan Adzan, serta Makalah Ilmiah Al-Quran.
Dengan jumlah peserta yang mencapai ribuan, acara ini akan berlangsung selama beberapa hari ke depan. Berbagai lomba akan dilangsungkan di beberapa titik di Palangkaraya, termasuk di aula-aula pertemuan dan tempat-tempat ibadah yang disiapkan khusus untuk acara ini.
MTQ Korpri VII di Palangkaraya menjadi momentum untuk menguatkan kembali semangat kebangsaan, religiusitas, dan profesionalitas ASN di Indonesia.
Selain sebagai ajang kompetisi, MTQ ini juga diharapkan dapat menjadi titik balik bagi ASN untuk lebih dekat dengan nilai-nilai Al-Quran dan menjadikannya sebagai pedoman dalam menjalankan tugas mereka.
Share:
Biro Humas
Korps Pegawai Republik Indonesia sebagai satu-satunya wadah bagi Pegawai Republik Indonesia selalu berupaya terus menerus dalam menumbuhkan fungsinya sebagai perekat dan pemersatu bangsa, menjaga netralitas, dan hanya berkomitmen tegak lurus terhadap kepentingan bangsa dan negara.